Tentunya masih segar dalam ingatan, perayaan Hari Raya Idhul Adha tahun kemarin. Seiring perputaran waktu yang terasa cepat, tidak terasa tahun ini, hari Jumat 26 Oktober 2012 kembali umat muslim Indonesia merayakan Hari Raya Idhul Adha 1433 Hijriyah.
Sebuah mushola kecil di lingkungan rumah saya, menjadi saksi pemotongan hewan Qurban kali ini. Pengaturan tempat pemotongan dan pembagian daging Qurban tidak ada yang
istimewa, masih sama dengan tahun-tahun kemarin. Hanya saja selalu berbeda dalam jumlah hewan yang dipotong. Untuk tahun ini hewan yang dipotong hanya 4 ekor sapi,
tidak ada hewan yang lain.
Alhamdulillah, tahun ini saya bersama kedua orang tua turut serta berpartisipasi dalam penyembelihan hewan Qurban. Satu ekor sapi dikurbankan (menurut tata cara Islam) untuk dibagikan dagingnya kepada masyarakat sekitar.
Sama sekali tidak ada sangkut pautnya antara besar hewan yang disembelih dengan ganjaran/pahala yang diperoleh atau yang diharapkan dari Allah SWT.Bukan aspek tersebut yang dilihat, akan tetapi rasa ikhlas dan gambaran kepatuhan terhadap menjalankan perintah Allah SWT.
Dua hal pokok yang dapat dinilai dari penyembelihan hewan kurban, yaitu nilai kesalehan ritual dan nilai kesalehan sosial.Kesalehan ritual adalah perintah Allah SWT yang memang sudah tertulis dalam Al-Qur'an. Sedangkan kesalehan sosial terwujudkan dari pembagian daging kurban itu sendiri. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.